Minggu, 28 November 2010

Tawuran "Kebodohan Akut" Yang Terus Terpelihara

Entah apa yang ada dalam pikiran mereka, entah apa yang membuat mereka jadi kehilangan kendali, lose control dan sanggup melakukan perbuatan anarkis yang jelas-jelas akan merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain disekelilingnya. Tawuran, seolah sudah menjadi budaya bagi kelompok yang berseteru untuk menyelesaikan masalah. Lalu, selesaikah permasalahan mereka setelah beradu fisik dengan cara tawuran? Hhh... , terkadang aku suka tersenyum kecut saat menonton berita yang akhir-akhir ini banyak didominasi tawuran antar remaja, perang antar kampung, tawuran supporter bola, skandal sex, dan juga demo yang sebenarnya hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja. Bangsa Indonesia yang terkenal ramah di luar sana, ternyata justru tidak ramah bagi bangsanya sendiri.
Sungguh ironis! Para pelajar yang sedianya menjadi 'tulang punggung' bangsa dan diharapkan mampu menjadi pemikir bagi kemajuan bangsa ini kelak dikemudian hari, ternyata telah memiliki kegiatan ekskul yang ekstrim. Saling melempar batu, bahkan tak jarang saling bacok hingga korbanpun berjatuhan tanpa bisa dihindari lagi. Pun hal ini terus terulang dan terulang lagi seolah-olah ada kepuasan pabila bisa melukai dan mengalahkan lawan. Aku melihat hal ini sebagai kemunduran moral yang tidak seharusnya terjadi, apalagi bangsa ini tengah dilanda bermacam-macam musibah yang tak berkesudahan. Tas, tak lagi diisi dengan buku, melainkan senjata tajam, batu, dan 'peralatan perang' yang lainnya. Dan yang lebih parah lagi, tawuran terjadi hanya gara-gara masalah uang sangat sepele yang sebenarnya tak perlu menyelesaikannya dengan saling baku hantam.
Wahai saudara..
Ibu Pertiwi tengah menangis dan berduka, mengapa kau justru memberinya rasa sakit
Ibu Pertiwi tengah meradang, mengapa kau justru semakin senang?
Sampai kapanpun tawuran tak akan mampu menyelesaikan apa-apa dan tak akan mampu mengangkat derajat siapapun pelakunya. Mengapa tak saling bergandengan tangan dan membalut kembali luka ditubuh Pertiwi ini? Tak sukakah kau hidup damai? Tak sukakah kau pabila bangsamu nyaman untuk ditinggali? Pikirkan dan lakukan yang terbaik untuk negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Creative Commons

Creative Commons License
Menyingkap Tabir Pergaulan Bebas dan Sex Bebas Di Kalangan Remaja by Kucing Garong is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.
Based on a work at kucing2garong.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://kucing2garong.blogspot.com/p/tos.html.